2011/11/10

Suara si Bunian

Gelap gelita hanya bertemankan cahaya ungun api, aku duduk berhampiran pondok usang sementara menunggu pak cik aku. Kejap-kejap tukar posisi. Semut, nyamuk, agas, tidak henti mencubit-cubit kulit memuaskan diri.

Angin bertiup sepoi-sepoi bahasa mendinginkan diri. Kejap kau dengar hirisan angin membelah udara. Kejap kau dengar nyanyian si dara. Si Dara? Merdu mengalunkan lagu. Meremang juga lah si bulu.

Mana datang si Dara ditengah-tengah hutan? Beraninya si Dara seorang diri di malam hari? Jangan-jangan, Bunian mungkin?

Persoalan demi persoalan tak terungkai dek akal.

No comments:

Post a Comment