2011/11/10

Pengalah

Jangan aku bilang jangan! Tapi tewas juga akhirnya. Untuk yang ke-berapa ratus kalinya tak dapat aku kira, tertitis air mata yang mengenangkan sebuah duka. 

  Mana tak nya, semua perit, kecewa, gembira, hiba, sesal, penat aku dukung. Belum lagi aku campur-adukkan yang aku gendong. Habis patah tulang sengsara yang menggendong, membuatkan aku tak berdaya untuk terus menahan air mata.


"Begitu murah air mata yang kau bazirkan untuk seorang gadis. Dari kau mengenali, sehingga kau menyesali. keluar bagaikan sungai yang mengalir. Untuk apa kau tangiskan? Ada dia dengar segala rintihan kau? Ada dia faham setiap kenyataan sudut hati kau? Jangan jadi pengalah lah bodoh!" Selalu alter-ego ku mengutuk begitu.


Ya , memang aku pengalah! Apa aku kisah? Memang selalu aku ditewaskan oleh si dia. Memang salah aku! Memang silap aku! Ahh pedulikanlah! Kalau aku tentang, belum tentu aku menang. Kalau aku pendam, belum tentu aku dapat bertahan. 

Apa guna kalau aku melawan? Lebih baik jadi si Pengalah daripada menjadi si Penentang bukan ? 

No comments:

Post a Comment